Untuk Mendukung Akses Menuju Kota Maja, Pembangunan Jalan Tol Dipercepat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan percepatan
pembangunan jalan tol Panimbang-Serang sepanjang 84 kilometer. Hal ini untuk mendukung pembangunan
Kota Baru Maja sebagai kota Mandiri yang berada di sebelah barat Jakarta. “Kita sudah akan mulai
dan kita percepat pembangunannya,” ujar Basuki saat meresmikan Kota Terpadu Citra Maja Raya di
Lebak, Banten, Sabtu (18/11). Ditargetkan 2019 mendatang jalan tol ini sudah mulai beroperasi.
Tidak hanya itu, jalan Serpong-Balaraja yang dikembangkan swasta juga akan dibangun dan ditargetkan
dapat selesai 2018-2019. “Jalan tol ini akan cepat sekali karena tanahnya merupakan tanah mereka
sendiri,” tutur Basuki.
Dengan pembangunan jalan tol tersebut, menurut Menteri Basuki dapat lebih mempermudah akses menuju
kota Maja. Hunian bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
menurut Basuki juga menjadi perhatian instansinya. Kerja sama dengan swasta dilakukan untuk
mewujudkan hal tersebut. “Luas lahan yang dikembangkan di Kota Maja ini mencapai 15 ribu hektar dan
dapat menampung penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa,” ungkap Basuki.
Dengan pengembangannya sebagai satu dari 10 kota baru di Indonesia, menurut Basuki, Maja dapat
menjadi Kota Mandiri yang dapat menjadi penahan arus urbanisasi menuju Jakarta. Lebih lanjut Basuki
mengatakan bahwa sejak 2016 lalu, telah dilakukan MoU antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
dan pengembang untuk pengembangan Maja.
Mengenai kedatangannya bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya untuk meresmikan Kota Terpadu Citra
Maja Raya menurut Basuki hal itu merupakan bagian dari dukungannya untuk pengembangan seluruh
kawasan di daerah tersebut.
Ia juga menyakini, transportasi menuju Maja akan semakin mudah dengan pengembangan commuter line
yang dilakukan Menteri Perhubungan termasuk double track hingga ke Merak dan juga pengembangan jalan
tol yang dilakukan Kementerian PUPR bersama pihak swasta.
Pada kesempatan itu Menteri Budi Karya menyatakan dirinya sangat mengapresiasi pengembangan Kota
Maja yang merupakan kolaborasi semua pihak, termasuk dengan pihak swasta. “Pemerintah akan
menjalankan masterplan yang telah dibuat Kementerian PUPR. Saya secara pribadi mengapresiasi
project Maja sebagai kolaborasi semua pihak. Kita harus sejalan dengan swasta. Saya juga mengajak
DPP Real Estate Indonesia untuk menelusuri peratura-peraturan yang kurang relevan untuk kita
reformasi bersama,” tegas Budi.
Ia juga menyatakan Pemerintah Provinsi Banten sedang menginisiasi double track ke Serang hingga
Merak, agar jalur kereta api semakin luas ke setiap kawasan terutama di Provinsi Banten. “Kereta api
merupakan transportasi berkelanjutan yang memang ideal untuk Jakarta dan sekitarnya,” tutur Budi.
Terkait pembangunan bandara di Kota Maja menurut Budi instansinya sedang melakukan evaluasi
efektivitasnya. “Bila dilihat dari sisi sektoral, maka Maja layak ada bandara, tapi kita harus
melihat dari sisi konstalasi wilayahnya, jangan sampai kita bangun tapi tidak merata,” urai Budi.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur (BPIW), Rido Matari Ichwan menerangkan kepada
2 Menteri Kabinet Kerja tersebut dan seluruh tamu yang hadir mengenai dasar dari 10 Kota Baru yang
ditetapkan pemerintah. Menurut Rido, 10 Kota Baru tersebut didasarkan Perpres No.2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kesepuluh kota baru itu adalah
Pontianak, Padang, Palembang, Tanjung Selor, Manado, Jayapura, Sorong, Makassar, Banjarbaru, dan
Maja. Rido juga menyebutkan bahwa Kota Baru Maja mendukung Perwujudan rumah untuk masyarakat
berpenghasilan rendah dan program 1 juta rumah Kemen PUPR.
“Dalam pengembangan Kota Maja, Kementerian PUPR melakukan penyusunan masterplan infrastruktur PUPR.
Pengembangan Kota Maja juga melibatkan instansi lain seperti Bappenas, dimana Bappenas sebagai
koordinator Pelaksana dan Penyusunan Grand Design dan Kemenko Perekonomian sebagai Koordinator
Lintas Kementerian/ Lembaga,” ungkap Rido.
Sementara itu, Chairman and Founder Ciputra Group, Ciputra mengatakan bahwa Citra Maja Raya sedang
membangun 10.000 unit rumah termasuk 8.000 unit khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah,
ditambah 1.000 unit rumah subsidi dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang
disiapkan pemerintah.
Dalam perencanaannya, Ciputra mengatakan bahwa kota terpadu ini juga akan dilengkapi fasilitas
komersil, pendidikan, kesehatan, sport club, water park, pasar modern, shuttle bus, sub terminal,
ruang terbuka hijau dan fasilitas umum dan sosial. "Sejalan dengan program pemerintah, kami sejak
2015 turut ambil bagian dalam pembangunan terpadu Citra Maja Raya," katanya.
Turut mendampingi Menteri Basuki sejumlah pejabat Kementerian PUPR antara lain Dirjen Bina
Konstruksi Syarif Burhanuddin, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH, Dirjen Pembiayaan Perumahan
Lana Winayanti, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan, Kapus
Pengembangan Perkotaan Agusta Ersada, Direktur Pengembangan Air Minum M. Soendoro, Direktur Rumah
Umum dan Komersial Dadang Rukmana, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Peresmian itu juga dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Selain itu juga dihadiri Ketua DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, Wakil Ketua REI
Ikang Fauzi, dan Direktur Ciputra Grup Budiarsa Sastrawinata. Hen/Dhi/infobpiw